Kehadiran media sosial (medsos) bukan hanya menjadikan jalinan komunikasi lebih baik. Medsos juga menjadi sumber informasi dan hiburan masyarakat sehari-hari. Namun di balik manfaat tersebut, ternyata medsos bisa menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan mental penggunanya.
Masifnya penggunaan medsos tak terlepas dari peningkatan pengguna internet, terutama sejak pandemi Covid-19. Menurut data Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo), pada 2021, pengguna internet di Indonesia meningkat 11% dari tahun sebelumnya.
Selain perkembangan teknologi, peningkatan tersebut juga didorong oleh kebutuhan komunikasi dalam jaringan (online) selama pandemi. Hasil studi yang dilakukan Journal of Medical Internet Research pada 2020 menunjukkan, medsos banyak digunakan sebagai pengusir kesepian selama pandemi berlangsung.
Sayangnya, penggunaan medsos yang berlebihan dalam jangka waktu lama bisa berefek negatif terhadap kesehatan mental penggunanya, seperti berikut.
Depresi
Depresi bisa muncul akibat membandingkan diri dengan orang lain di medsos. Ketika hal tersebut dilakukan berulang, bisa menimbulkan rasa tidak puas dengan hidup dan perasaan gagal dalam diri.
FOMO
Fear of Missing Out alias perasaan takut ketinggalan tren atau informasi di medsos. Rasa cemas ketika tidak terhubung dengan medsos walau hanya sejenak bisa menyebabkan seseorang kecanduan medsos.
Borderline Personality Disorder (BPD)
Gejalanya berupa perasaan cemas dan merasa disisihkan orang di sekitarnya sehingga penderita merasa sedih dan kesal. Dalam kondisi berlarut, bisa mengganggu hubungan dengan orang lain.
Social Media Anxiety Disorder
Gangguan kesehatan mental ini ditandai perilaku kecanduan medsos. Penderita tidak bisa lepas dari ponselnya untuk mengecek akunnya, bahkan terobsesi dengan jumlah followers, likes, dan komentar postingannya. Ketika tidak sesuai ekspektasinya, penderita akan merasa cemas dan gelisah.
Body Dysmorphic Disorder (BDD)
Gejalanya berupa rasa cemas, malu, insecure, dan tidak pede akan penampilan fisik diri sendiri. Penderita BDD menganggap dirinya buruk sehingga menghindari berbagai situasi sosial.
Munchausen Syndrome
Penderita gangguan ini bisa mengarang cerita apa pun, sekalipun bukan suatu kebenaran, untuk mendapat perhatian di medsos.
Narcissistic Personality Disorder (NPD)
NPD identik dengan perilaku narsisme, yaitu menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain, haus pujian, dan rasa percaya diri sangat tinggi, sehingga sangat berlebihan dalam mengunggah foto diri/selfie. Namun, hanya dengan sedikit kritikan bisa membuat kepribadiannya rapuh dan runtuh.
Agar terhindar dari efek negatif medsos, gunakanlah medsos dengan bijak dengan porsi yang aman. Hasil studi yang dipublikasi Jurnal Cyberpsychology Behavior, and Social Networking pada 2022 menunjukkan, rehat dari medsos selama rata-rata 21 menit sehari dalam seminggu bisa meningkatkan kesehatan mental serta menghindarkan dari kecemasan dan depresi.
Meskipun sulit, cobalah untuk istirahat sejenak dari medsos. Lakukan hobi atau self-care selama beberapa menit untuk meningkatkan kesehatan mental diri.
Mau baca artikel menarik lainnya? Langsung aja baca Tips Biar Hobi Traveling Kamu Gak Bikin Boncos
Buat yang mau tau keseruan Integriti, langsung follow Instagram kita di @Integriti_ick