Industri kreatif tengah menjamur di tengah berkembangnya teknologi informasi. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan pekerja kreatif. Lalu, apa saja skill yang dibutuhkan seorang pekerja kreatif?
Bekerja di industri kreatif menawarkan fleksibilitas, tidak repetitif dan bebas mengeluarkan ide-ide out of the box. Hal tersebut umumnya disenangi para kaum milenial yang kurang nyaman dengan pekerjaan yang dianggap kaku.
Memilih profesi sebagai pekerja kreatif memungkinkan mereka tetap berekspresi tanpa mengesampingkan profesionalitas. Pekerja kreatif identik dengan pekerjaan yang selalu membutuhkan kemampuan berpikir dari sudut pandang yang berbeda. Dilansir dari Creative Workers, pekerja kreatif adalah siapa saja yang mendapatkan penghasilan dari kreativitas, kebudayaan, dan/atau pekerjaan artistic-based.
Di era serba digital, peluang menjadi seorang pekerja kreatif sangat terbuka. Di Indonesia, industri kreatif menunjukkan perkembangan signifikan. Dikutip dari Katadata, industri kreatif memiliki kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 mencapai Rp 1.105 triliun. Sektor satu ini telah menjadi tulang punggung baru bagi perekonomian Tanah Air.
Bagi kamu yang mau terjun sebagai pekerja kreatif, ada beragam jenis industri kreatif yang bisa dicoba. Diantaranya musik, arsitektur, film/video/fotografi, periklanan, kerajinan, fashion, penerbitan, web desain, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, permainan interaktif, dan periklanan.
Nah, supaya kamu tetap bisa keep up dan berhasil di industri yang dinamis ini, ada beberapa skill yang dibutuhkan dan wajib kamu kembangkan. Yuk simak!
Design Thinking
Di industri kreatif, ide adalah segalanya. Tiada hari tanpa ide di dunia yang mengedepankan kreativitas. Nah, untuk menghasilkan ide kreatif, salah satu skill yang wajib dikuasai adalah design thinking.
Design thinking merupakan sebuah metode penyelesaian masalah berbasis penggunanya. Metode ini biasanya digunakan oleh para desainer untuk memastikan apakah produk atau jasa yang dibuat dapat mengatasi masalah bagi pengguna.
Stress Management
Sebagai pekerja kreatif, menghadapi industri yang serba cepat dengan banyak tantangan menjadi pemicu munculnya stres. Mulai dari kehabisan ide, konsep ditolak, sampai banyak revisi yang bisa bikin ‘kena mental’.
Nah, manajemen stres menjadi salah satu kemampuan yang wajib kamu kuasai. Ada beberapa cara mengantisipasi stres bagi pekerja kreatif yaitu identifikasi penyebab stres, buat jurnal stres, hindari penyebabnya, sedikit self reward, atau curhat ke orang terdekat.
Mental Elasticity
Mental elasticity merupakan kemampuan untuk mengubah pola pikir dan melihat sesuatu dari berbagai sisi. Dengan kemampuan ini, pikiranmu dapat terus berubah sehingga mudah beradaptasi dengan tantangan yang baru. Selain itu, otak juga akan dilatih untuk menjadi lebih fleksibel dan berpikir lebih luas.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkan mental elasticity diantaranya mengubah rutinitas, cari pengalaman baru, bertemu orang baru, dan transfer ilmu.
Emotional Intelligence
Bekerja di industri kreatif juga memerlukan kecerdasan emosional untuk mengendalikan emosi dan perasaan dalam menghadapi berbagai situasi. Dengan mengasah kemampuan ini, kamu dapat menjadi pekerja yang lebih peka dengan lingkungan dan biasanya lebih banyak disukai oleh orang lain.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Seperti terbuka dengan kritik, menjadi pendengar yang baik, dan mudah bergaul.
Nah, selain skill yang telah dijabarkan, kamu juga perlu mengembangkan kemampuan yang bersifat teknis dan terlihat secara fisik. Contohnya kemampuan menulis, desain, programming, dan lainnya. Semoga bermanfaat.
Mau baca artikel menarik lainnya? Langsung aja baca Hobi Main Musik? Ini 5 Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan
Buat yang mau tau keseruan Integriti, langsung follow Instagram kita di @Integriti_ick